Jumat, 24 Agustus 2018

Persebaran Flora dan Fauna Dunia

 PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DIINDONESIA DAN DUNIA 



A. Karakteristik Bioma di Dunia
Biosfer adalah lingkungan/lapisan di permukaan bumi yang dihuni oleh organisme atau yang cocok bagi kehidupan organisme  (tumbuhan/flora dan hewan/fauna).
  



Tingkatan kehidupan menurut A. Tansley :

1. Individu : makhluk hidup tunggal yang umumnya berdiri sendiri dan  menemukan makanannya sendiri.

2. Populasi : kumpulan dari individu sejenis yang hidup dan berkembang biak di suatu wilayah tertentu.

3. komunitas : Kumpulan populasi (makhluk hidup) yang terdiri dari bermacam-macam spesies dan terdapat saling ketergantungan antar populasi

4. Ekosistem : suatu sistem yang meliputi komponen tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lingkungan fisik sebagai tempat hidupnya.

 Komponen Ekosistem : 

1. Komponen makhluk hidup (Biotik) 

1) Tumbuhan : sebagai produsen

2) Hewan : sebagai konsumen

a. Herbivora : hewan pemakan tumbuhan

b. Karnivora : hewan pemakan daging

c. Omnivora : hewan pemakan tumbuhan dan daging

d. Pengurai :

ü    Detritivor : cacing, semut, rayap

ü    Dekomposer : bakteri dan jamur 

 

2. Komponen tidak hidup (abiotik):lingkungan fisik 

1)  Tanah ditambah dengan unsur-unsur  anorganik yang terdapat di dalamnya(O2, H2, H2O, N2, Fe, K , Ca, Au, Ag, Hg, Sn, Cu, S, dll)

2) Air

3) Udara/Iklim

 

  Bioma adalah Komunitas biologis yang unik, melingkupi suatu area geografis yang luas dan terbentuk sebagai respons perbedaan karakteristik lingkungan serta iklim.


 

Karakteristik bioma : 

1.   Pada setiap bioma, ada suatu komunitas klimaks ; komunitas (satuan kehidupan) yang sudah mencapai perkembangan maksimal sehingga jika terjadi perubahan, perubahan itu tidak tampak lagi.

2.  Dalam komunitas tersebut, ada suatu bentuk vegetasi utama yang mendominasi kawasan tersebut. Contohnya hutan hujan tropik, gurun, hutan gugur daun, hutan berdaun jarum, dan padang rumput.

3.  Komunitas tersebut stabil sepanjang masa, kecuali terdapat kejadian tiba-tiba yang mengganggu kestabilan komunitas, seperti bencana alam, wabah penyakit, atau gangguan manusia.

4.   Bioma terbentuk karena adanya kumpulan ekosistem yang berbeda pada suatu iklim atau wilayah geografis.

5.  Setiap bioma dicirikan oleh bentuk kehidupan tumbuhan dan hewan yang berbeda.

6.   Bioma biasanya memiliki wilayah yang luas.

 

B.   Faktor yang Memengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu : faktor fisik, faktor biotik, dan faktor sejarah geologi.
 
1. Faktor Fisik/Abiotik 
a. Faktor klimatik/iklim; keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperaturkelembaban udara dan curah hujan.


b. Faktor edafik (tanah)
        Tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan- hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
      Kondisi tanah/faktor edafik meliputi : tekstur tanah, tingkat kegemburan tanah, mineral organik, mineral anorganik, lengas/kandungan air  tanah, permeabilitas tanah, porositas tanah, drainase tanah, kdan kandungan udara tanah. 
 
Tekstur (Ukuran Butiran Tanah)
           Tanah-tanah yang butirannya terlalu kasar, seperti kerikil dan pasir kasar, atau yang butirannya terlalu halus, seperti lempung kurang sesuai bagi pertumbuhan vegetasi. Tanah yang baik bagi media pertumbuhan vegetasi adalah tanah dengan komposisi perbandingan butiran pasir, debu, dan lempungnya seimbang. Pasir adalah jenis butiran tanah yang kasar, debu butirannya agak halus, sedangkan lempung merupakan butiran tanah yang sangat halus.


Tingkat Kegemburan Tanah

Tanah-tanah yang gembur jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tanah-tanah yang padat. Tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan untuk menembus tanah dan menyerap mineral-mineral yang terkandung dalam tanah. Oleh karena itu, para petani sering membajak tanahnya dengan tujuan agar tanah tetap gembur dan tingkat kesuburannya dapat tetap terjaga.


Mineral Organik

Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad renik makhluk hidup yang dapat terurai menjadi tanah yang subur dan sangat diperlukan bagi pertumbuhan suatu vegetasi.


Mineral Anorganik (Unsur Hara)

Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan yang terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan tumbuhan seperti karbon (C), Hidrogen(H2), Oksigen (O2), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P),  Kalsium (Ca), dan Kalium (K).


Kandungan Air Tanah

   Air yang terdapat di dalam tanah terutama air tanah permukaan dan air tanah dangkal merupakan salah satu unsur pokok bagi pertumbuhan dan perkembangan vegetasi. Air sangat membantu dalam melarutkan dan mengangkut mineral-mineral yang terkandung dalam tanah sehingga mudah diserap oleh sistem perakaran pada tumbuhan.

Kandungan Udara Tanah

  Kandungan udara di dalam tanah antara tanah di lahan tertentu dengan lahan lainnya berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena tingkat kegemburan tanah yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat kegemburan suatu tanah, semakin besar kandungan udara di dalam tanah. Kandungan udara di dalam tanah diperlukan tumbuhan dalam respirasi melalui sistem perakaran pada tumbuhan.



             c. Faktor Topografi/Fisiografis 

Bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.  




       Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap perubahan suhu udara. Proses terjadinya penurunan suhu udara setiap terjadi kenaikan tinggi tempat yang disebut gradien thermometrik. Perbedaan suhu di tempat yang satu dengan tempat yang lainnya mengakibatkan perbedaan corak tumbuhan di wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan ketinggian tempatnya dan jenis.   

      Relief muka bumi atau bentuk lahan memengaruhi pola penyinaran matahari dan hujan.
   · Daerah lereng yang menghadap ke utara dari suatu pegunungan di belahan bumi utara kurang mendapatkan intensitas sinar matahari dibandingkan dengan lereng yang menghadap ke selatan. Akibatnya, terjadi perbedaan vegetasi yang hidup di kedua lereng tersebut. 
  · Daerah lembah lebih lama dan lebih lambat menerima sinar matahari jika dibandingkan dengan daerah punggung pegunungan. Hal ini menyebabkan perbedaan suhu sehingga terjadi perbedaan jenis vegetasi berdasarkan ketinggian tempat. Demikian pula dengan jenis fauna yang hidup di dataran rendah tentu berbedadengan fauna di dataran tinggi ataupun di wilayah pegunungan tinggi.

Iklim Junghunn :
1)  Wilayah panas (0 – 600 m dpal)
   Suhu wilayah ini antara 26,3 ºC – 22 ºC, tanaman yang cocok ditanam di  wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.
2)   Wilayah sedang (600 – 1.500 m dpal)
   Suhu wilayah ini antara 22 ºC – 17,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, coklat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
3)   Wilayah  sejuk (1.500 – 2.500 m     dpal)
 Suhu wilayah ini antara 17,1 ºC – 11,1 ºC, tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.
4)    Wilayah dingin (lebih 2.500-4000 m dpal)
Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek,        contoh: edelweis.
5)   Wilayah Salju Tropis (>4000 m dpal)
 Tidak ada tanaman yang dapat hidup.

 

2.         Faktor biotik/biologis :   

Kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.

      Faktor Biotik (Makhluk Hidup ) : manusia,  hewan, dan tumbuhan.

1) Manusia

 Melakukan rekayasa  genetika.

Memelihara /membudidayakan tumbuhan  dan hewan di luar habitatnya.

Mengubah bentang alam menjadi bentang budidaya/budaya (hutan menjadi areal pertanian, areal pertanian menjadi permukiman/jalan/sekolah/pusat perbelanjaan, dan lain-lain).

Melakukan perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan.


2) Hewan

- burung-burung liar di sekitar tempat tinggal sebagian besar memakan biji-bijian yang dihasilkan oleh tanaman.  Tanaman yang banyak didatangi burung saat tanaman tersebut berbuah. Pohon beringin merupakan salah satu tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang keluar bersama   kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan       tumbuh menjadi tanaman baru.

- Musang menyebarkan pohon enau dan kopi yang keluar bersama kotorannya.

- Kelelawar, tupai membantu penyebaran biji tumbuhan.

- Serangga (kupu-kupu, lebah, kumbang) membantu proses penyerbukan pada tanaman.


3)  Tumbuhan

Tumbuhan yang berukuran besar merupakan pelindung bagi tumbuh-tumbuhan kecil.

- Tumbuhan besar dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan epifit dan parasit yang hidup menempel di batang pohonnya seperti anggrek, benalu, dan pakis.

- Tumbuhan berperan menyuburkan tanah melalui daun-daun yang membusuk (humus).

 

3.     Sejarah Geologi
Keanekaragaman flora fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori “Apungan dan ”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930). Kurang lebih 265 juta tahun yang lalu, bumi hanya terdiri atas satu benua besar yang disebut  ”Pangea”dan satu samudera besar “Panthalassa”,  karena adanya tenaga endogen benua besar itu terpecah membentuk Benua Laurasia di bagian utara
 (Amerika Utara, Eropa, Asia bagian utara, dan Asia bagian tengah) dan Gondwana di bagian selatan (Amerika Selatan, Afrika, India, Australia, dan Antartika).
Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga endogen, kurang lebih 20 – 50 juta tahun yang lalu Afrika dan Asia selatan bergabung dengan Eurasia, sedang Australia memisahkan diri dengan Antartika. Proses pemisahan benua-benua tersebut menyebabkan terpisah pula flora dan fauna saat itu.
 Keanekaragaman dan persebaran flora dan fauna bumi selanjutnya juga dipengaruhi oleh adanya periode glasiasi (periode pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang panjang) yang menyebabkan banyak jenis flora dan fauna berevolusi dan suksesi/regenerasi akibat adanya perubahan musim tersebut.

Penyebab Persebaran

1. Tekanan Populasi, semakin banyak  /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.

2. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain. 

 3. Perubahan habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.


Sarana Persebaran 

1.  Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang                     sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-             ringannya benih. 

2.  Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air   menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut      dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus     laut.

3. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai  media untuk berpindah tempat.

4. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak  manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.  


Hambatan (barier) Persebaran

  1.  Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperaturkelembaban udara dan curah hujan.
     
    Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur haraudara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan- hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
  2. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
  3. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.



C.   
Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
1. Persebaran Flora di Dunia
Terbagi dalam 7 wilayah ekosistem / bioma :
1.    Gurun (desert)
2.    Sabana (savana)
3.     Padang rumput (stepa)
4.     Hutan hujan tropis/hutan basah (tropical rainforest)
5.    Taiga (coniferus/boreal forest)
6.    Tundra
7.    Hutan gugur (decidious)


1. Bioma  Gurun




Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpusat di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.

Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut 

1. Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas matahari sangat tinggi.

2.      Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan

3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase.

4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang.

·         Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan
·         Akar panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam.




Curah hujan sangat rendah



Tingkat penguapan sangat tinggi


Siang sangat panas, malam sangat dingin


Air tanah cenderung asin







Rumput dan semak

Semak Algerie

Semak Algerie

Palem


Kurma


Kaktus


Kaktus


Kaktus





Camel (Unta)


Gerbil


Hamster


Bilby


Bingo


Bearded Dragon



 

Perentie Lizard


Tarantula


Tupai gurun


Thorny Devil


Ular Derik


Ular Ratlle



Ular Viper





2.         Bioma Sabana/Savana

     Sabana adalah padang rumput yang diselingi semak belukar.
 Ciri-ciri sabana antara lain :

  1.  Bersuhu panas sepanjang tahun
  2.  Hujan terjadi secara musiman, dan menjadi faktor penting bagi terbentuknya sabana
  3.  Sabana berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin rendah
  4.  Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah yang intensitas hujannya makin tinggi. Pohon yang terdapat di bioma sabana biasanya pohon palem dan akasia.
  5. Sabana merupakan salah satu sistem biotik terbesar di bumi yang menempati darah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Sabana pada umumnya terbentuk di daerah tropik sampai subtropik.



Jenis hewan yang hidup di daerah sabana adalah herbifora dan karnifora misalnya :

1.  Herbifora : Kuda,  jerapah, zebra, rusa







2. Karnivora : Anjing hutan, singa, dan leopard






3.   Bioma Stepa (Padang Rumput)




Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :


  • Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.


Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan

Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :

1.              Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
2.              Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3.              Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
4.              Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
5.              Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah : pohon Akasia dan Semak belukar.






Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa
herbifora dan karnifora, contohnya antara lain :












4.      Bioma Hutan Basah (Hutan Hujan Tropis)


Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.











Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
  1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
  2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
  3.  Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
  4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
  5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)


Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :




Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :




















5. Bioma taiga (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah Rusia dan Canada. Bioma taiga merupakan bioma terluas dari bioma-bioma lain yang ada di permukaan bumi.


 Ciri-ciri bioma taiga :

  1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
  2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah
  3.  Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.

Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniper dan spruce.










Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah dan serigala.










6.         Bioma Tundra


Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan selatan. Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik, Greenland di wilayah kutub utara. Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartika dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi (EF) dan iklim Tundra (ET).
Ciri-ciri bioma tundra :


  1.  Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
  2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
  3. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan) Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek.
  4.  Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (hillock tundra).
  5. Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
  6. Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
  7.  Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.








 Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah tundra bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rusa, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.


Jenis burung yang hidup di bioma tundra, misalnya : itik, angsa, burung elang, dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya Muskox. Selain itu, bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya penguin. Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).       








 

7.  Hutan Gugur (Deciduous)



Bioma hutan gugur merupakan bioma yang terletak pada kisaran 30 – 40 derajat lintang LU/LS. Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang terdapat di wilayah Amerika Serikat bagian timur, ujung selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris, dan Australia.

Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :
  1.  Curah hujan merata antara 750mm – 1.000 mm pertahun
  2.  Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
  3. Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
  4. Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
  5. Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
  6. Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semi










Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga. Pohon-pohon utama yang terdapat di bioma hutan gugur rata-rata berukuran besar dan pendek. Sebagai perbandingan dapat dilihat pada pohon basswood Amerika di bawah ini .








Fauna yang terdapat di wilayah bioma hutan gugur misalnya panda (hewan endemik wilayah China), serangga, burung, bajing, anjing, rusa, racoon (sejenis musang/luwak).









2.  
Persebaran Fauna Dunia
             Persebaran fauna dunia menurut Alfred Russel Wallace terbagi 6 wilyah :




1. Wilayah Neartik
Ø  Amerika utara : Amerika Serikat, Canada
Ø  Dataran Tinggi Meksiko
Ø  Greenland
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), domba gunung, kambing gunung, bison Amerika, muskox, caribau (Rangifer tarandus),  Salamander (Andrias davidianus), Tupai (praire dog), tikus air (beavest), elang bondol, berang-berang, beruang coklat
Faktor yang Memengaruhi :
1.         Amerika Utara bagian timur banyak ditumbuhi oleh vegetasi  hutan gugur.
2.          Amerika Utara Bagian tengah terdiri dari bioma padang rumput.
3.         Amerika Utara bagian utara didominasi oleh bioma taiga yang memiliki hutan konifer yang sangat luas.
4.          Lingkungan fisik wilayah Greenland tertutup oleh salju dengan ketebalan 2 – 15 m.
5.          Amerika Utara bagian barat merupakan wilayah pegunungan dan gurun (Nevada).

FAUNA NEARTIK


Blue Bird (burung biru)


Colcum (kalkun)

Muskox

Praire Dog (tupai tanah)

Salamander

                                                          Kalkun                                                                             

Bison

Karibou



           Salamander  

Bajing

Woodpecker (burung pelatuk)

2.       Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia, daerah sekitar kutub utara sampai Pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik,  dan benua Afrika paling utara.

Faktor lingkungan yang mendukung :
      Terdapat Pegunungan Himalaya di bagian selatan.
      Wilayah paling utara berupa kutub utara.
      Terdapat gurun di wilayah Tiongkok (Gurun Gobi, Gurun Taklamakan).
      Terdapat hutan gugur di Eropa, Tiongkok, Korea, Jepang.
      Terdapat padang rumput di Eropa, Tiongkok.

FAUNA PALEARTIK
Bison

                                                                     Menjangan Kutub



                                                                  Rusa Kutub

Pinguin



Panda


Beruang Kutub (Polar Bear)

Narhwal (paus bertanduk)


 3. Wilayah Neotropik
Ø  Amerika Selatan
Ø  Amerika Tengah
Ø  Meksiko Bagian Selatan

Fauna Khas : Armadilo, burung kolibri, lama, kelelawar penghisap darah, alpaca, tapir, kera hidung merah, ikan piranha, ikan arapaima, belut listrik, kukang, ular anakonda, trenggiling.

Faktor yang memengaruhi :
      1. Terdapat sungai besar yaitu Sungai Amazon
      2. Terdapat hutan hujan tropis yang luas
      3. Terdapat Gurun di Peru (Gurun Atacama) dan di Chile (Gurun Patagonia)
      4. Terdapat padang rumput yang luas (pampas)
      5. Terdapat hutan gugur di Amerika Selatan bagian selatan


Siamang

                                                              Kera Hidung Merah

Kelelawar penghisap darah (kelelawar vampire)

Ikan piranha

Belut listrik

Tapir



Armadillo

                                                                Alpaka

                                                                   Trenggiling

                                                                          Kukang

Pemakan semut

Babi


                                                                        Lama

Burung Kolibri



4. Wilayah Etiophian   
Ø Afrika Bagian Selatan
Ø Gurun Sahara
Ø Madagaskar
Ø Semenanjung Arabia

Wilayah fauna Ethiopia meliputi  seluruh daratan Benua Afrika, Madagaskar dan daratan Arab bagian selatan.  Di bagian Utara wilayah Etiopia terdapat Gurun Sahara yang merupakan padang pasir terluas di dunia.
Faktor yang memengaruhi  :
Kawasan fauna etiopia dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik yang dominan, diantaranya :
a. Adanya sungai-sungai besar, seperti
- Sungai Nil Putih                          
 - Sungai Nil Biru
 - Sungai Niger.




b. Hutan tropis yang selalu hijau.
c. Pegunungan yang luas, seperti
- Gunung Kilimanjaro
- Gunung Ruwenzori 
d. Banyak ditemukan padang rumput yang luas.




e. Terdapat gurun pasir yang luas : Gurun Sahara, Gurun Kalahari, Gurun Chad





Hewan /fauna khas :
unta, burung unta, gorila, zebra, jerapah, kuda nil, simpanse, keledai, babon, gazelle, cheetah, badak afrika, gajah afrika, kijang.
     Jenis fauna kawasan etiopia yang memiliki kesamaan dengan fauna di kawasan oriental. Fauna tersebut adalah kera, monyet, tikus bambu, gajah, singa, dan badak. Jenis badak bercula dua sebagai ciri khas fauna Etiopia, fauna Etiopia dicirikan dengan sejumlah mamalia pemakan rumput yang jumlahnya cukup besar, seperti  gajah, zebra, jerapah, kijang, dan badak. Di afrika bagian tengah ada dua jenis kera yang besar yaitu gorila dan simpanse, sedangkan orang utan dan gibbon adalah kera besar khas oriental.

FAUNA ETIOPHIAN 

Singa


Unta


Cheetah


Ostrich (burung unta)

Jerapah


Kuda Nil



Baboon


Simpanse


Gorilla

Gajah Afrika


Tikus

Lemur

5. Wilayah Oriental   

Ø Asia Tenggara : Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, serta fauna Indonesia bagian barat dan tengah yang meilputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

Ø Asia selatan : Bangladesh, India, Pakistan, dan Srilanka.

Fauna khas : siamang, tapir, orang utan, beruang madu, bekantan, gajah, badak bercula satu, babi hutan.
      Faktor yang mempengaruhi:
     - Wilayah-wilayah ini mempunyai iklim tropis dan curah hujan yang tinggi sehingga   terdapat hutan hujan tropis yang mendukung kehidupan faunanya
     - Terdapat hutan musim.
     - Terdapat sabana di Nusa Tenggara Timur.


Harimau


Komodo


Bekantan (Kera hidung panjang)


Orang utan

Anoa

Gajah Sumatera

Kera kacamata

6.    Wilayah Australia
Ø Australia
Ø Papua
Ø Selandia Baru
Ø Pulau-pulau disekitar daerah Samudra Pasifik
Ø Wilayah Indonesia bagian timur seperti Maluku

Fauna khas : kanguru, koala, nokdiak, wallaby, oposum layang, tikus berkantung, musang berkantung, burung kasuari, burung cendrawasih, kiwi, sphenodon, burung emu, burung penghisap madu, platypus.

      Faktor yang memengaruhi:
     - Terdapat hutan hujan tropis di Papua dan Australia Utara.
     - Terdapat gurun di Australia.
     - Terdapat padang rumput  yang luas di Australia dan Selandia Baru
- Terdapat hutan gugur di Australia dan Selandia Baru.


Kangguru dan kangguru pohon



                 Wallaby (Kangguru kecil) 
                                           

Kasuari


Nokdiak (Landak Irian)


Kiwi bird

Koala


Burung Cendrawasih


Tuatara (sphenodon punctatus)



Tazmanian Devil



Setelah kalian mempelajari materi persebaran flora dan fauna di atas, berikut ibu sampaikan bahan renungan  yang dikutip dari ayat suci Al-Qur'an sebagai berikut : 

1.  ASAL KEHIDUPAN

    Soal asal kehidupan tidak menimbulkan keragu-raguan. Ayat tersebut dapat berarti bahwa tiap-tiap benda hidup, diciptakan dari air sebagai bahan baku, atau tiap-tiap benda hidup berasal dari air. Kedua arti tersebut di atas adalah sesuai dengan Sains modern yang mengatakan bahwa kehidupan itu berasal dari air, atau air itu adalah bahan pertama untuk membentuk sel hidup. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Jika seseorang berbicara tentang adanya kehidupan dalam suatu planet, lebih dahulu ia bertanya apakah planet itu mengandung air cukup. Hasil-hasil penyelidikan modern memungkinkan kita berpikir bahwa benda-benda hidup yang paling kuno adalah termasuk didalamnya alam tumbuh-tumbuhan. Telah diketemukan lumut-lumut yang berasal daripada tanah-tanah yang tertua yang diketahui manusia. Unsur-unsur alam binatang muncul kemudian; binatang juga datang dari lautan.

Yang kita terjemahkan dengan “air” adalah kata bahasa Arab Maa’, yang berarti air hujan, air laut atau benda yang encer. Dalam arti pertama (air hujan) air merupakan unsur yang sangat perlu untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

Surat 20 ayat 53:

Artinya: Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, “dan menurunkan dari langit air hujan”. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” [Thaahaa: 53]

Ayat tersebut merupakan ayat yang untuk pertama kali menyebutkan adanya: pasangan-pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan; kita akan kembali membicarakan hal ini nanti.

Dalam arti kedua, yakni Maa’ sebagai barang cair tanpa perincian, kata tersebut dipakai secara tidak diterangkan lebih lanjut untuk menunjukkan dasar adanya semua binatang.

Surat 24 ayat 45:

Artinya: “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”[An Nuur: 45]

Nanti akan kita ketahui bahwa kata “Maa'” dapat juga berarti sperma.

Dengan begitu maka baik mengenai asal kehidupan pada umumnya, atau unsur yang menyebabkan munculnya tumbuh-tumbuhan di atas bumi atau asal bibit binatang, semua ayat-ayat Al-Qur’an yang mengenai asal kehidupan adalah sesuai dengan Sains modernTak ada suatupun yang mendapat tempat dalam Al-Qur’an, diantara mitos-mitos yang banyak tersiar pada waktu Al-Qur’an diwahyukan.


2. ALAM TUMBUH-TUMBUHAN

 Kita hanya akan membahas tiga ayat.

Surat 16 ayat 10-11:

Artinya: “Dialah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya menyuburkan tumbuh-tumbuhan; yang pada tempat tumbuhnya kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan, tanam-tanaman zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan.”

Surat 6 ayat 99:

Artinya: “Dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak dan dari mayang kurma, tangkai-tangkai yang menjulai, (dan dari air itu) Kami keluarkan pula kebun anggur, zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang berfirman.” (Al An’aam: 99)

Surat 50 ayat 9 – 11:

Artinya: “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dari air itu pohon-pohon dan biji-biji tanam yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun untuk menjadi rizki kepada hamba-hamba Kami. Dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering) seperti itulah terladinya kebangkitan.” (Qaaf: 9-11)

Di samping pemikiran-pemikiran secara umum sebagai tersebut di atas, Al-Qur’an menambahkan pemikiran-pemikiran lain tentang aspek-aspek yang lebih khusus.

KESEIMBANGAN DALAM ALAM TUMBUH-TUMBUHAN

Surat 15 ayat 19:

Artinya: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung, dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.” [Al Hijr: 19]

PERBEDAAN HASIL TUMBUH-TUMBUHAN

Surat 13 ayat 4:

Artinya: “Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yarng bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasa dan bentuknya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” [Ar Ra’d: 4]

Adanya ayat tersebut di atas menunjukkan keagungan kata-kata Al-Qur’an dari ayat tersebut tidak menyebutkan kepercayaan pada waktu Al-Qur’an diwahyukan, akan tetapi menunjukkan kebenaran-kebenaran pokok.

Ada ayat-ayat lain yang perlu kita perhatikan yaitu ayat-ayat yang membicarakan reproduksi (perkawinan dan akibat-akibatnya) dalam alam tumbuh-tumbuhan. (baca: Pernyataan Al-Qur’an Bahwa Semuanya Diciptakan Berpasangan)

 

REPRODUKSI TUMBUH-TUMBUHAN

Kita perlu ingat bahwa reproduksi terjadi dalam alam tumbuh-tumbuhan dengan dua cara sexual dan asexual.

Sesungguhnya yang dapat kita namakan reproduksi itu hanya yang terjadi dengan cara sexual, karena reproduksi semacam itu menunjukkan proses biologi yang bertujuan untuk melahirkan individu baru yang sama dengan individu yang melahirkan.

Adapun reproduksi asexual hanya merupakan pergandaan, karena reproduksi semacam itu terjadi dengan pembagian sesuatu organisme. Sesudah organisme itu terpisah, ia mengalami perkembangan yang akan menjadikannya sama dengan induknya. Guilliermond dan Mangenot menganggap hal tersebut sebagai kasus pertumbuhan yang istimewa. Contoh yang sangat sederhana dapat kita jumpai dalam hal seperti berikut: Satu cabang daripada sesuatu tumbuh-tumbuhan dipotong, ditanam di tanah yang cukup mendapat air, cabang itu akan hidup sendiri dengan timbulnya akar-akar baru. Ada tumbuh-tumbuhan yang mempunyai anggota khusus untuk perkembangan tersebut, ada pula yang mengeluarkan anggota baru yang menyesuaikan diri seperti biji-biji (yang merupakan hasil reproduksi seksual).

Reproduksi sexual daripada tumbuh-tumbuhan terjadi dengan hubungan antara unsur-unsur jantan dan unsur-unsur betina yang bersatu di dalam tumbuh-tumbuhan itu sendiri atau terpisah di tumbuh-tumbuhan lain. Reproduksi sexual itulah yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Surat 20 ayat 53:

Artinya: “Yang telah menjadikan bagimu sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan dan menurunkan dari langit air hujan, maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” (Thahaa: 53)

Pasangan adalah terjemahan dan kata bahasa Zauj (jamaknya Azwaj) yang arti pokoknya sesuatu yang dengan sesuatu lainnya menjadi sepasang. Kata tersebut juga dipakai untuk sepatu, kita mengatakan sepasang sepatu.

Artinya: “Dan Kami lihat bumi itu kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”… (Al Hajj:5)

Surat 31 ayat 10:

Artinya: “Dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan daripadanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” (Luqman: 10)

Surat Yaa Siin ayat 36:

Artinya: Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. 36 :36)

Kita mengetahui bahwa “buah” adalah hasil proses reproduksi daripada tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi yang mempunyai organisasi (susunan anggota) yang lengkap dan sangat kompleks. Tahap sebelum menjadi buah adalah bunga dengan anggota jantan (etamine) dan betina (ovules). Ovul ini setelah menerima “pollen” menghasilkan buah, dan buah itu sesudah matang menghasilkan biji. Tiap-tiap buah mengandung arti tentang adanya anggota jantan dan anggota betina. Inilah yang dimaksudkan oleh ayat tersebut di atas.

Tetapi kita harus ingat bahwa dalam beberapa pohon, buah dapat dihasilkan oleh bunga yang tidak dikawin seperti pisang, beberapa macam ananas, tin (fique), orange dan buah anggur. Buah tersebut tidak berasal dari pohon yang mempunyai jenis seks.

Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya biji, setelah terbukanya tutup luar (yang mungkin juga terpadat dalam biji). Terbukanya tutup luar itu memungkinkan keluarnya akar yang akan menyerap makanan dari tanah. Makanan itu perlu untuk tumbuh-tumbuhan yang lambat pertumbuhannya, yaitu untuk berkembang dan menghasilkan individu baru.

Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini:

Surat 6 ayat 95

Artinya: “Sesungguhnya Allah membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan.” Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Al An’aam: 95)

Al-Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.

Surat 36 ayat 36:

Artinya: “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” (Yaasiin: 36)

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara gamblang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.


3. ALAM BINATANG

Dalam Al-Qur’an persoalan-persoalan yang ada hubungannya dengan alam binatang menjadi sasaran pengkritik yang memerlukan kita berhadapan dengan Sains mengenai hal-hal tertentu.

Tetapi jika kita tidak menyebutkan ayat yang menyebutkan unsur-unsur alam binatang dengan maksud supaya manusia memikirkan nikmat besar yang diberikan Allah kepadanya maka rasanya kita belum memberikan gambaran yang sempurna tentang isi Al-Qur’an. Ayat di bawah ini kita sebutkan untuk memberi gambaran bagaimana Al-Qur’an menyebutkan penyesuaian yang harmonis antara penciptaan alam dan hajat-hajat manusia, yakni manusia di desa-desa .

Surat 16 ayat 5 s/d 8:

Artinya: “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan kamu makan (apa yang dapat dimakan) daripadanya. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tak sanggup sampai kepadanya melainkan dengan kesukaran-kesukaran yang memayahkan diri. Sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Dan Dia telah menciptakan kuda, bagal dan keledai agar kamu menungganginya dan menjadikannya perhiasan; dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.”

Di samping pemikiran-pemikiran secara umum, Al-Qur’an menyebutkan beberapa permasalahan tentang hal-hal yang bermacam-macam:

·         reproduksi dalam alam binatang,

·         adanya masyarakat binatang,

·         pemikiran tentang lebah, laba-laba dan burung-burung,

·         permasalahan mengenai asal susu binatang.

 

 REPRODUKSI DALAM ALAM BINATANG

Hal ini secara sangat singkat disebutkan dalam:

ayat 45 dan 46 daripada Surat 53:

Artinya: “Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani apabila dipancarkan.”

Pasangan adalah kata-kata yang sama yang kita dapatkan dalam ayat-ayat yang membicarakan reproduksi tumbuh-tumbuhan. Disini soal sex ditegaskan. Perincian yang sangat mengagumkan adalah gambaran yang tepat tentang beberapa tetes zat cair yang diperlukan untuk reproduksi. Kata yang sama yang menunjukkan sperma dipakai juga untuk membicarakan reproduksi manusia dan hal ini akan kita bicarakan dalam fasal yang akan datang.

TENTANG ADANYA MASYARAKAT BINATANG

Surat 6 ayat 38:

Artinya: “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka-lah, mereka dihimpunkan.” (Al An’aam: 38)

Beberapa hal dalam ayat tersebut harus kita beri komentar. Pertama-tarna: nasib binatang-binatang sesudah mati perlu disebutkan. Dalam hal ini nampaknya Al-Qur’an tidak mengandung sesuatu doktrin. Kemudian soal taqdir secara umum, yang kelihatannya menjadi persoalan di sini, dapat difahami sebagai taqdir mutlak atau taqdir relatif, terbatas pada struktur atau organisasi fungsional yang mengkondisikan tindakan (behaviour). Binatang bereaksi kepada fakta luar yang bermacam-macam sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu.

Menurut Blachere, seorang ahli tafsir kuno seperti Al Razi berpendapat bahwa ayat ini hanya menunjukkan tindakan-tindakan instinktif yang dilakukan oleh binatang untuk memuji Tuhan.

Syekh si Baubekeur “Hamzah” (Sayid Abubakar Hamzah, seorang ulama Maroko) dalam tafsirnya menulis: “Naluri yang mendorong makhluk-makhluk untuk berkelompok dan berreproduk-si, untuk hidup bermasyarakat yang menghendaki agar pekerjaan tiap-tiap anggota dapat berfaedah untuk seluruh kelompok.”

Cara hidup binatang-binatang itu pada beberapa puluh tahun terakhir telah dipelajari secara teliti dan kita menjadi yakin akan adanya masyarakat-masyarakat binatang. Sudah terang bahwa hasil pekerjaan kolektif telah dapat meyakinkan orang tentang perlunya organisasi kemasyarakatan. Tetapi penemuan tentang mekanisme organisasi beberapa macam binatang baru terjadi dalam waktu yang akhir-akhir ini. Kasus yang paling banyak diselidiki dan diketahui adalah kasus lebah. Nama Von Frisch dikaitkan orang dengan penyelidikan tersebut. Pada tahun 1973 Von Frisch, Lorenz dan Tinbergenmendapat hadiah Nobel karena penyelidikan mereka.

 

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TENTANG LEBAH, LABA-LABA DAN BURUNG-BURUNG

Jika para ahli sistem syaraf ingin memberi contoh tentang organisasi yang mengatur kelakuan binatang, maka binatang yang paling sering disebut adalah lebah, laba-laba dan burung; khususnya burung-burung yang berpindah-pindah. Kita dapat menguatkan bahwa tiga macam binatang tersebut memberi contoh yang sangat baik tentang organisasi yang tinggi.

Bahwa Al-Qur’an menyebutkan tiga macam binatang tersebut adalah sesuai dengan ciri-ciri yang sangat menarik perhatian dari segi ilmiah mengenai binatang-binatang tersebut.

LEBAH

Lebah ini dalam Al-Qur’an menjadi sasaran komentar yang paling panjang.

Surat 16 ayat 68-69:

Artinya: “Dan Tuhan mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di rumah-rumah yang didirikan manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat-obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An Nahl: 68-69)

Adalah sukar untuk mengetahui apa yang dimaksudkan dengan mengikuti jalan Tuhan dengan rasa tunduk, kecuali jika kita memahaminya secara umum. Apa yang dapat kita katakan, sesuai dengan pengetahuan kita tentang kelakuan binatang-binatang itu adalah bahwa di sini sebagaimana juga dalam tiap-tiap kasus dari tiga macam binatang yang disebutkan sebagai contoh dalam Al-Qur’an, suatu penyusunan syaraf yang sangat istimewa merupakan pendorong atau dasar kelakuannya. Kita mengetahui umpamanya bahwa dengan menari, lebah dapat mengadakan perhubungan antara mereka. Dengan perantaraan tarian tersebut lebah dapat memberi pengarahan kepada lebah lain atau memberi tahu di mana terdapat bunga yang harus mereka isap. Pengalaman Von Frisch yang masyhur menunjukkan arti gerakan lebah ini yang dimaksudkan untuk pertukaran informasi antara lebah-lebah pekerja.

 

LABA-LABA

Laba-laba disebutkan dalam Al-Qur’an untuk menekankan keremehan rumahnya, rumah yang paling tidak tahan apa-apa. Adalah suatu tempat perlindungan yang sangat lemah, mereka yang mencari Tuhan selain Allah, begitulah kata-kata Al-Qur’an.

Surat 29 ayat 41:

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah, padahal sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” [Al ‘Ankabuut:41]

Sarang laba-laba tersusun dari benang sutra yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar binatang itu, daya tahannya sangat rendah, dan karena keremehannya orang tak memerlukan menirunya.

Ahli-ahli alam (natur) mempertanyakan pola pekerjaan yang luar biasa daripada sel-sel syaraf laba-laba yang memungkinkannya untuk membikin suatu rajut yang ukurannya sangat sempurna’ Al-Qur’an tidak membicarakan soal ini.

BURUNG-BURUNG

Burung-burung sering disebut dalam Al-Qur’an. Kita dapatkan dalam hikayat Ibrahim, Yusuf, Dawud, Sulaiman dan Nabi Isa. Tetapi disebutkannya burung dalam hikayat-hikayat tersebut tak ada hubungannya dengan pembicaraan kita sekarang ini. Kita telah menyebutkan ayat yang menyinggung adanya masyarakat binatang-binatang bumi dan burung-burung.

Surat 6 ayat 38:

Artinya: “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan umat-umat juga seperti kamu.” (Al An’aam: 38)

Ada dua ayat lainnya yang menonjolkan tunduknya burung-burung kepada kekuasaan Allah secara total.

Surat 16 ayat 79:

Artinya: “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa bebas, tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang yang beriman.” (An Nahl: 79)

Surat 67 ayat 19:

Artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung- burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia maha Melihat segala sesuatu.” (Al Mulk: 19)

Terjemahan suatu kata dalam dua ayat tersebut di atas adalah sulit. Terjemahan yang kita muat di sini menunjukkan bahwa Tuhan itu menguasai burung-burung. Kata kerja bahasa Arab adalah “amsaka” yang arti dasarnya, memegang.

Kita dapat merasakan hubungan antara ayat-ayat yang menekankan ke bersandaran kelakuan burung kepada pengaturan Tuhan dengan hasil-hasil penyelidikan ilmiah yang menunjukkan kemahiran beberapa jenis burung dalam mengatur kepindahan mereka dari satu daerah ke daerah vang lain. Memang hanya adanya program kepindahan yang terdapat dalam watak sesuatu macam binatanglah yang dapat menjadikan binatang-binatang itu mengerti trayek yang sukar dan berbelit-belit bagi burung muda yang tidak punya pengalaman dan tak punya orang yang menunjukkan jalan, serta dapat pula kembali pada tanggal yang pasti kepada tempat asal mulanya.

Dalam bukunya, Kekuatan dan Kelemahan (La puissance et la Fragilite), Professor Hamburger menyebutkan contoh yang mashur mengenai burung (“multon”) di lautan Pasifik dan pergeserannya dalam jarak 8 sampai 25.000 kilometer. Para ahli sudah mengakui bahwa petunjuk-petunjuk yang kompleks untuk perjalanan itu telah tertulis dalam sel syaraf burung-burung tersebut. Memang hal-hal tersebut sudah teratur. Tetapi siapa yang mengaturnya.

ASAL ZAT-ZAT SUSU BINATANG

Asal zat-zat susu binatang dibicarakan dalam Al-Qur’an dan sesuai dengan Sains modern (surat 16 ayat 66). Terjemahan dan tafsiran ayat ini adalah terjemahan dan tafsiran pribadi pengarang buku ini oleh karena terjemahan-terjemahan modernpun biasanya memberi ide yang sudah tak dapat diterima lagi.

Artinya: Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. [An Nahl: 66]

Umpamanya:
Terjemahan Blachere: “Sesungguhnya kamu dapat pelajaran dalam binatang-binatangmu. Aku memberi kamu minum dari susu yang murni dan segar untuk peminum, yang berasal dalam perut mereka daripada bahan-bahan di antara makanan yang telah dikunyah dan darah.”

Terjemahan Hamidullah: “Sungguh terdapat hal-hal yang perlu difikirkan dalam ternakmu. Daripada yang terdapat dalam perut, antara kotoran dan darah. Aku beri minum kepadamu susu yang murni dan mudah diminum oleh peminumnya.”

Ahli-ahli Psikologi yang ditanya mengenai teks tersebut mengatakan bahwa teks itu kabur, karena tidak sesuai dengan Sains modern yang paling elementer. Kedua tafsir tersebut di atas adalah karya orang-orang ahli ke Islaman yang ternama.

Tetapi kita tahu bahwa seorang penterjemah walaupun ia ahli ke Islaman, dapat saja melakukan kesalahan dalam terjemahan ilmiah, jika ia tidak menjadi spesialis dalam ilmu yang ia terjemahkan.

Terjemahan yang sesuai menurut pemikiran saya adalah sebagai berikut:

“Sesungguhnya bagi kamu, dalam binatang ternakmu terdapat suatu pelajaran. Aku memberi minum kepadamu, dari zat yang terdapat dalam badan ternak itu dan yang terjadi karena hubungan antara zat yang ada dalam usus dan darah, susu murni yang mudah ditelan oleh mereka yang minum.”

Tafsiran di atas sangat dekat dengan tafsiran Muntakhab, cetakan tahun 1973 yang disusun oleh Majlis Tertinggi Urusan Islam di Cairo dan yang berdasarkan penyelidikan-penyelidikan psikologi modern.

Dari segi arti kata, terjemahan yang saya usulkan dapat diterangkan sebagai berikut. Saya menterjemahkan: “dalam badan mereka” dan tidak seperti terjemahan Blachere dan Hamidullah, “dalam perut mereka” oleh karena kata “batn” berarti juga tengah-tengah dan di dalam sesuatu, di samping arti “perut.” Kata “batn” tidak mempunyai arti anatomi yang pasti. Jadi terjemahan “di dalam badan binatang” menurut pendapat saya sesuai dengan konteks.

Soal “asal” zat-zat SUSU diterangkan dengan huruf “min” (dari) dan soal “hubungan” diterjemahkan dengan huruf”baina” (antara) sebagai yang terdapat dalam dua terjemahan lain, tetapi “baina” juga dipakai untuk menunjukkan antara benda-benda atau antara orang-orang.

Dari segi ilmiah, kita harus ingat kepada pemikiran psikologis agar dapat mengerti arti ayat tersebut.

Zat-zat yang pokok yang menjamin makanan sesuatu organisme datang dari transformasi kimia yang terjadi sepanjang anggota-anggota pencernakan, zat-zat itu timbul dari unsur-unsur yang terdapat dalam usus. Jika unsur-unsur dalam usus itu sudah sampai waktunya untuk bertransformasi, unsur-unsur itu menembus kulit-kulit usus dan mengarah ke alat-alat sirkulasi. Perpindahan ini terjadi dengan dua cara: cara langsung dengan yang dinamakan “saluran-saluran Lymphatique” atau cara tidak langsung dengan melalui pintu sirkulasi yang akan menyampaikan kepada lever (hati) tempat unsur-unsur itu mengalami perubahan. Dari hati, unsur-unsur itu menuju ke sirkulasi umum. Dengan cara ini, semua zat diedarkan dengan peredaran darah.

Unsur-unsur susu itu keluar dari kelenjar-kelenjar penyusuan yang mendapat bahan dari kunyahan makanan-makanan yang dibawa oleh darah yang beredar. Jadi darah itu bertindak sebagai pengumpul dan pembawa bahan-bahan yang berasal dari makanan untuk dijadikan bahan bagi kelenjar-kelenjar penyusuan yang menghasilkan susu atau dibawa ke anggota-anggota lain.

Dalam hal ini semuanya bermula dari adanya isi usus dan dinding usus. Pemikiran yang jitu ini sesuai dengan hasil-hasil penyelidikan kimia dan psikologi pencernakan. Hal ini tak diketahui orang pada zaman Nabi Muhammad, dan hanya baru diketahui pada zaman modern. Adapun mengenai peredaran darah, baru saja diketemukan oleh Halvey, yakni 10 abad sesudah Al-Qur’an diwahyukan. (baca: Pembentukan Susu Dalam Al-Qur’an : Dari Antara Kotoran dan Darah)

Saya berpendapat bahwa adanya ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mengisyaratkan kepada ide-ide itu tak dapat diberi penjelasan manusiawi mengingat bahwa ide-ide itu terbentuk pada zaman modern.

 

4. PELESTARIAN SATWA

Al Quran ternyata telah memuat berbagai ayat tentang pentingnya pelestarian satwa (hewan) dan menjaga keseimbangan ekosistem di bumi. Ayat-ayat yang memuat firman Allah SWT tersebut menegaskan peran penting manusia, sebagai khalifah di bumi, untuk turut serta menyelamatkan dan melestarikan satwa-satwa (termasuk satwa langka) agar tidak punah.

Dalam beberapa ayat tersebut, jelas menunjukkan pentingnya melakukan perlindungan dan pelestarian terhadap hewan, baik hewan peliharaan ataupun hewan liar (satwa liar). Pun dalam menjaga keseimbangan ekosistem di bumi. Beberapa ayat Al Quran tersebut diantaranya adalah   sebagai berikut : 

Firman Allah SWT dalam Al Quran yang memuat perintah kepada manusia untuk selalu berbuat kebajikan (ihsan) antarsesama makhluk hidup, termasuk terhadap hewan, antara lain :

Dalam Al Quran Surat Al-An’am [6], ayat 38, Allah berfirman :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ وَلا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

Artinya : Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.

Dalam Al Quran Surat Al-Qashash [28], ayat 77, Allah berfirman :

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Firman Allah SWT dalam Al Quran yang menyebutkan Allah telah menjadikan dan menundukkan ciptaan-Nya untuk kepentingan manusia, antara lain:

Dalam Al Quran Surat Lukman [31], ayat 20, Allah SWT berfirman :

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلا هُدًى وَلا كِتَابٍ مُنِيرٍ

Artinya : Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.

Dalam Al Quran Surat Al Baqarah [2], ayat 29, Allah SWT berfirman :

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.

Dalam Al Quran Surat Al Baqarah [2], ayat 164, Allah SWT berfirman :

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Firman Allah SWT dalam Al Quran yang menyatakan tugas manusia sebagai khalifah di bumi untuk memakmurkan dan menjaga keseimbangan ekosistem, antara lain :

Dalam Al Quran Surat Al Baqarah [2], ayat 30, Allah SWT berfirman :

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Dalam Al Quran Surat Al An’am [6], ayat 165, Allah SWT berfirman :

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلائِفَ الأرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya : Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Firman Allah SWT dalam Al Quran yang menegaskan seluruh makhluk yang diciptakan oleh Allah (termasuk satwa) tidak ada yang sia-sia dan memiliki manfaat, antara lain :

Dalam Al Quran Surat Ali Imran [3], ayat 191, Allah SWT berfirman :

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Firman Allah SWT dalam Al Quran Al Karim yang melarang manusia untuk berbuat kerusakan di bumi, termasuk di dalamnya terhadap satwa langka, antara lain :

Dalam Al Quran Surat Al A’raf [7], ayat 56, Allah SWT berfirman :

وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dalam Al Quran Surat Al Baqarah [2], ayat 60, Allah SWT berfirman :

وَإِذِ اسْتَسْقَى مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu”. lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.

Dalam Al Quran Surat Al Syuara’ [26], ayat 183, Allah SWT berfirman :

وَلا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ

Artinya : Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.

Dalam Al Quran Surat Ar Rum [30], ayat 41, Allah SWT berfirman :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Itulah beberapa ayat dalam Al Quran yang memuat tentang perlindungan  dan pelestarian hewan (satwa) termasuk dalam melestarikan ekosistem di bumi. Semoga mampu menyadarkan kita, utama muslim Indonesia, untuk senantiasa mencintai dan melestarikan lingkungan hidup beserta satwa dan ekosistemnya.

Berikut ibu sampaikan juga tayangan video youtube tentang tumbuhan yang bertasbih. Disimak ya!

https://www.youtube.com/watch?v=xXfpz96OKW4

Demikian materi yang ibu sampaikan, semoga bermanfaat!




DAFTAR PUSTAKA

McKnight, Tom L. 1984. Physical Geography A Landscape Appreciation. New Jersey (USA): Prentice-Hall, Inc.


https://acedadotco.wordpress.com/tumbuhan-dan-binatang/. Diakses tanggal 15 Mei 2021.


https://alamendah.org/2014/11/26/ayat-al-quran-tentang-pelestarian-satwa-dan-keseimbangan-ekosistem/. Diakses tanggal 15 Mei 2021.


https://www.youtube.com/watch?v=xXfpz96OKW4. Diakses tanggal 15 Mei 2021.