Selasa, 03 Juli 2018

E-Learning dan Pembuatan E-Learning dengan Software iSpring


  Pembuatan E-Learning dengan Software iSpring Suite 8


A. E-Learning
1. Pengertian
E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya e-learning pada jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Sebagai akibatnya, penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Darmawan (2013) mengungkapkan bahwa e-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-learning merupakan suatu teknologi pembelajaran yang relatif baru di Indonesia.

2. Karakteristik E-learning
                     E-learning mempunyai beberapa karakteristik yang terdiri dari:
         1)      Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik                    dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan                          relatif     mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. 
         2)      Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer). 
         3)      Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer sehingga                  dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan                          membutuhkannya. 
         4)   Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang                     berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer. 


3. Komponen E-Learning
Komponen- komponen yang membentuk e-learning diantaranya: 
            a. Infrastruktur e-learning 
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi, jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu, internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia dan perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda secara geografis apabila kita memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference. 
b. Sistem dan aplikasi e-learning 
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan, misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
c. Konten e-learning 
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmu komputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun. 

4. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning
a. Kelebihan e-learning 
Beberapa kelebihan e-learning antara lain sebagai berikut:
1)   Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu. 
2)   Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. 
3)   Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. 
4)   Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet. 
5)   Baik pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. 
6)   Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif. 
7)   Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya. 
b. Kekurangan e-learning 
Selain memiliki beberapa kelebihan yang telah diuraikan di atas, e-learning juga memiliki beberapa kekurangan antara lain sebagai berikut:
1)   Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan antar-peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar. 
2)   Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis. 
3)   Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 
4)   Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional. 
5)   Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 
6)   Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer). 
7)   Kurangnya penguasaan komputer. 

B. Pembuatan E-Learning dengan Software iSpring
Langkah-langkah Pembuatan E-learning dengan software iSpring :
1.    Pastikan laptop ataupun komputer terhubung dengan jaringan internet.

2. Siapkan power point yang akan dibuat e-learning dengan software iSpring, seperti yang terlihat dalam gambar berikut :

3. Setelah internet terhubung, kemudian klik iSpring pada menu bar (desktop) kemudian pilih publish. 


4.    Klik Sign Up Trial
5.    Kemudian buatlah akun sebelum masuk ke iSpring online
6.    Langkah berikutnya : klik iSpring Learn, klik change, kemudian isi kotak Presentation title dan Account dengan alamat URL





7. Klik publish,  masukkan account URL, email, serta passwordnya dan tekan OK.



8.   Klik publish


9.    Tunggu sampai proses generating flash movie nya selesai yang secara otomatis terhubung dengan internet.






10.      Setelah proses publish selesai, klik Manager Content.



11.  Setelah terhubung ke browser, maka akan langsung terhubung ke website iSpring. Selanjutnya, klik View.


12. Setelah klik View, maka muncul tampilan E-learning, untuk melihat setiap slide klik NEXT atau tanda panah pada setiap slide sampai selesai seperti pada gambar di bawah ini : 








13. Pada slide Quiz, klik star Quiz untuk melihat pertanyaan/latihan soal yang diberkan pada kegiatan pembelajaran.





14.    Akhirnya proses pembuatan pembuatan E-learning dengan media iSpring telah selesai.



                                          Selamat mencoba, berkarya, dan berprestasi !!!

1 komentar: