Minggu, 25 Maret 2018


Pengertian Scanner, Sejarah Perkembangan, Jenis, Fungsi,
dan  Cara Kerjanya

Zaman modern ditandai oleh upaya digitalisasi segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Ada berbagai dalih yang digelontorkan untuk membudayakan kehidupan digital dan berkas digital. Di antara yang paling santer adalah kepraktisan dan lebih mudahnya pengelolaan berkas digital ketimbang berkas ‘analog’. Hal ini, tentu saja, menarik perhatian para pelaku usaha, birokrat, mereka yang memiliki mobilitas tinggi, maupun kaum profesional. Di antara berbagai tawaran dunia digital yang beraneka ragam, scanner berhasil memenangkan hati berbagai kalangan lewat kepraktisan serta kemudahan pengawasan dan pengelolaan berkas.


Pada tataran tertentu, kehadiran scanner berhasil menyisihkan pemain lama di bidang serupa, yakni teknologi mesin foto kopi yang pertama kali diperkenalkan oleh Xerox di tahun 1959. Walaupun keduanya memiliki fungsi dasar sama, yakni sebagai pengganda, mesin foto kopi memiliki ukuran besar dan menghasilkan keluaran berupa kertas yang ukurannya tak bisa dimanipulasi. Sementara itu, scanner merambah dunia digital dengan keluaran berupa berkas digital yang dapat diatur sedemikian rupa tampilannya sesuai dengan yang dikehendaki pengguna.
Melihat dari fungsinya yang mirip, akankah keberadaan scanner menggantikan mesin foto kopi? Belum tentu. Keduanya memiliki fans dengan kebutuhan tersendiri yang unik dan spesifik. Hanya saja, tak bisa dipungkiri bahwa ada kecenderungan untuk mengadopsi teknologi digital  dan menggantikan teknologi pengganda analog semacam foto kopi. Inisiatif semacam ini biasanya diwujudkan dengan menggabungkan atau mengintegrasikan mesin foto kopi digital modern dengan scanner dan printer laser. Perkembangan teknologi menjadikan integrasi tersebut kian menakjubkan, yang diwujudkan oleh adanya scanner berkecepatan tinggi atau mengirimkan berkas lewat e-mail.  

A. Pengertian scanner
Scanner adalah sebuah alat pemindai salah satu perangkat input pada komputer, merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menduplikat objek layaknya seperti mesin fotokopy ke dalam bentuk digital. Scanner merupakan peralatan elektronik yang memiliki fungsi dasar sebagai pengganda berkas penggunanya untuk kemudian dikonversi dan disimpan dalam bentuk digital. Sebagaimana arti kata kerja aslinya, yakni ‘to scan’ yang artinya memindai, alat ini bekerja dengan cara memindai setiap bagian lembaran yang menjadi inputnya hingga tidak ada bagian yang tersisa.
‘Bahan baku’ yang diolah oleh scanner merupakan lembaran berkas tipis kasat mata. Setelah lembaran tersebut dipindai, maka keluaran yang diperoleh memiliki bentuk berupa berkas visual berbentuk digital yang ukuran maupun kualitasnya dapat diubah guna mencapai kualitas yang diinginkan oleh penggunanya. Material berbentuk lembaran yang menjadi input sebuah scanner dapat mengambil bentuk gambar cetak, poster, majalah atau lembaran majalah, koran dan atau bahan-bahan yang bisa diedit dan ditampilkan di layar monitor komputer.

B. Sejarah Perkembangan Scanner





           Sebagian besar masyarakat mungkin masih ada yang belum mengetahui bagaimana awal mula mengenai perkembangan scanner ini.   Scanner pertama kali ditemukan oleh Robert S. Ledley yang merupakan seorang pria yang lahir di Newyork, Amerika Serikat pada tahun 1926. Lalu pada tahun 1943 lahirlah CT Scanner yang mampu memindai seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mesin temuannya itu di namakan Automatic Computerized Transverse Axial (ACTA).
Asal mula sejarah perkembangan mengenai peripheral scanner ini mulai berawal pada tahun 1975, yaitu disaat Ray Kurzweil bersama dengan timnya menciptakan Kurzweil Reading Machine beserta software Omni-Font OCR (Optical Character Recognation) Technology. Software yang dimaksudkan ini berfungsi untuk mengenali teks yang ada dalam objek yang discan dan kemudian menerjemahkannya menjadi data dalam bentuk teks. Dari awal perkembangan itulah teknologi scanner berawal dan akhirnya terus berkembang sampai saat ini dengan teknologi yang semakin lama semakin maju. Kini scanner sudah dapat digunakan untuk menscan objek tiga dimensi dan film negatif.
Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc. Scanner berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC). Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran panjang enam inci dan beratnya sekitar tiga ons. Scanner tersebut dapat melakukan pekerjaannya secara acak lebih cepat dari scanner yang berbentuk datar. Data yang telah diambil dengan scanner itu, bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi komputer yang mengenali teks ASCII.

Pada saat ini, scanner sudah semakin berkembang dengan pesat. Banyak sekali scanner yang beredar di dunia dengan berbagai merk, diantaranya scanner keluaran dari Canon, Hewlett Packard ( HP ), EPSON, UMAX , Panasonic, Samsung, Fujitsu, Lexmark dan masih banyak lagi brand scanner yang lainnya yang semakin berkembang dengan pesat seiring penemuan baru teknologi scanner.
Penemuan scanner sangat terkait dengan perkembangan teknologi photography, fotokopi dan optical machine. Penemu scanner adalah Robert S. Ledley lahir di Newyork, Amerika Serikat pada tahun 1926. Hingga akhirnya pada tahun 1943 lahirlah CT Scanner yang mampu memindai seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mesin temuannya itu di namakan Automatic Computerized Transverse Axial (ACTA). Demikian sejarah singkat penemuan scanner dan perkembangan scanner dari awal penemuannya sampai sekarang scanner baru dengan teknologi berbeda dan canngih telah ditemukan dan dikembangkan di dunia oleh berbagai Company seperti yang telah dikemukakan di atas.



C.    Jenis-jenis Scanner
Perkembangan teknologi berhasil mengubah wajah asli scanner sehingga melahirkan sejumlah keluaran di luar bentuk flatbed scanner.  Sampai saat ini scanner memiliki beberapa jenis dan berikut ini adalah jenis-jenis dari scanner yang beredai di masyarakat, diantaranya  :

1.      Flatbed scanner yaitu merupakan scanner yang memiliki bentuk seukuran dengan kertas folio, sehingga scanner ini seperti mesin fotocopy tetapi dengan ukuran yang kecil.



Flatbed scanner

          Flatbed scanner  merupakan bentuk scanner yang paling umum ditemui sekaligus yang paling awal, dan kerap ditemui di rumahan atau perkantoran. Bentuknya kompak, dan terbagi menjadi dua bagian yang bisa saling mengatup. Bagian dasar adalah tempat dimana lembaran ditempatkan, sementara bagian atas dipergunakan untuk menutup saat proses pemindaian berlangsung. Tipe ini termasuk kuno dan tidak praktis, dalam artian hanya bisa digunakan untuk memindai satu berkas sekali jalan. Pada pemindai gambar Flatbed, kertas diletakkan di atas kaca pemindai, kemudian lampu dan sensor pemindai akan bergerak menyusuri kertas tersebut untuk memperoleh gambarnya.
          Scanner ini disebut sebagai scanner flatbed  karena   merupakan scanner yang bentuknya rata dan juga datar, seperti tempat tidur. Ini merupakan jenis scanner konvensional yang umum dan banyak ditemui di dalam dunia perkantoran dan juga dunia scanning dokumen. Merupakan jenis scanner yang paling banyak digunakan dan juga dimanfaatkan, karena memiliki ukuran yang kecil dan juga kompak, serta kompatibel dengan beberapa ukuran kertas standar, seperti legal dan juga letter, hingga kertas A3. Flatbed Scanner ini menggunakan teknologi CCD atau Charge Coupled Device sebagai mata yang dapat melakukan pemindaian terhadap dokumen  yang ditempatkan di dalamnya.
Kelebihan
·      Harga relative lebih murah dibandingkan scanner lainnya.
·      Kompatibel dengan berbagai sistem operasi komputer.
·      Dapat menscan dan memindai jenis kertas apa saja yang memiliki ukuran pasti.
·      Hemat listrik dan juga daya.
·      Hasil resolusi dari objek yang cukup baik.
Kekurangan
·      Hanya dapat melakukan scan pada satu sisi objek saja.
·      Sangat tidak efektif dalam melakukan pemindaian dari banyak objek.

2.   PSC atau Print Scan Copy yaitu merupakan suatu perangkat yang memiliki multifungsi diantaranya dapat digunakan sebagai scanner, dapat juga digunakan sebagai printer serta bisa digunakan untuk mesin fotocopy.
PSC scanner


3.  Handy scanner (handandheld)  yaitu merupakan scanner yang bentuknya postcard, yang biasa kita temui pada supermarket ataupun minimarket. Sebab dapat digunakan pada mesin kasir untuk membaca harga barang-barang yang terdapat pada barcode barang tersebut.




Jenis scanner ini membutuhkan keterampilan yang lebih mahir dari penggunanya. Pengguna dengan tangannya akan menggerakan scanner ini di atas gambar yang akan dibacanya. Pemakaian scanner ini sangat sulit Karena butuh kesabaran dalam menggerakan tangan kita soalnya apabila terlalu cepat gambar bisa kabur dan rusak. Perbedaan pada  setiap scanner dari berbagai bentuk merk terletak pada pemakaian teknologi dan resolusinya.biasanya pemakaian teknologi menggunakan tombol-tombol digital dan teknik pencahayaan.

Scanner tangan atau hand scanner ini cukup mudah dan sangat praktis untuk digunakan, dan juga memiliki harga yang cukup murah dan juga terjangkau. Selain hand scanner, ada juga inovasi dan juga pegnembangan lainnya dari hand scanner, yaitu 3d Scanner. Sesuai dengan namanya, 3d Scanner merupakan bentuk scanner yang mampu melakukan pemindaian pada objek yang bentuknya 3D. Scanner 3D mampu memindai seluruh sisi dari sebuah objek real dan memasukkannya ke dalam komputer tanpa ada masalah sama sekali. Selain itu, scanner 3D juga dapat memindai kode tulisan dan juga objek lainnya tanpa harus menyentunya. Scanner 3D ini populer pada film–film detektif dan juga film fiksi sebagai peralatan yang sangat canggih. Meskipun demikian, alat ini secara real memiliki harga beli yang cukup tinggi sehingga hanya dimiliki oleh orang–orang tertentu saja.


4.      Roller Scanner
             Roller Scanner merupakan jenis scanner yang fungsinya sama seperti flatbed scanner, yaitu untuk melakukan pemindaian pada sebuah dokumen atau gambar yang secara fisik berbentuk lembaran atau objek yang mudah untuk dipindai. Perbedaan utama antara roller scanner dan juga scanner flatbed adalah dari metode yang digunakan. Apabila flatbed menggunakan teknologi CCD yang menjadi “mata” yang bergerak – gerak dalam memindai isi dokumen, maka roller scanner tidak mnggerakkan matanya, melainkan dokumennya yang digerakkan. Cara kerjanya sama seperti printer, dimana dokumen atau kertas diletakkan pada ujung satunya, kemudian kertas tersebut akan masuk ke dalam mesin scanner, lalu keluar pada ujung satunya lagi.
Roller Scanner ini sendiri terbagi lagi menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu :
·   ADF Scanner (Automatic Document Feeder)
ADF Scanner (Automatic Document Feeder) merupakan scanner jenis roller yang ditujukan untuk penggunaan dokumen dalam jumlah yang banyak. Scanner ini memiliki wadah tersendiri untuk menyimpan dokumen yang akan di scan, lalu secara otomatis kesemua dokumen tersebut akan ditarik masuk ke dalam mesin Roller Scanner secara bertahap satu per satu. Sangat efektif untuk digunakan di dalam kantor yang sangat sibuk, terutama bagian administrasi, yang harus sering mendokumentasikan dokumen ke dalam bentuk – bentuk digital.


·      Sheet-fed scanner
     Scanner tipe ini harganya lumayan mahal, dan kinerjanya mirip dengan tipe flatbed. Bedanya, lembaran umpan dimasukkan ke dalam scanner dan bergerak di sepanjang proses pemindaian. Jenis ini kurang cocok untuk buku. Pasnya hanya untuk penggunaan lembaran tunggal saja. Meski demikian, scanner tipe ini juga kerap ditemui di rumah maupun perkantoran.


            Sama seperti Scanner DF, namun demikian scanner sheet feed ini tidak memilki wadah penyimpanan dokumen. Hal ini membuat scanner sheet feed ini dapat digunakan dengan cara memasukkan kertas atau dokumennya satu per satu. Populer dengan nama Scanner Mobile atau scanner Portable, Scanner Sheet Feed ini sangat praktis dan sangat mudah untuk dibawa–bawa. Selain itu, scanner sheet feed ini juga dapat digunakan hanya dengan menggunakan USB port pada komputer kita saja, sehingga tentu saja akan sangat mempermudah kita dalam melakukan proses pemindaian dimanapun dan juga kapanpun. Walaupun demikian, scanner sheet feed ini juga memiliki kekurangan, yaitu memiliki harga yang masih cukup mahal, adanya spare part tertentu yang harus diganti setelah beberapa kali penggunaan, serta scanner sheet feed ini juga sangat terbatas dalam hal ukuran dokumen yang akan dipindai.

5.   Integrated scanner
Jenis ini lumayan marak penggunaannya belakangan ini karena disinyalir mampu menghasilkan output dengan kualitas yang diharapkan.




  

6.      Drum scanner
Tipe scanner semacam ini banyak digunakan untuk menangkap gambar dan memproduksinya kembali dengan tingkat resolusi tinggi. Hasil maksimal semacam itu membuat hanya sedikit produsen scanner jenis ini. Mereka yang memproduksinya berpendapat bahwa ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari tipe flatbed.



Jenis Scanner yang akan dijelaskan pertama adalah scanner drum. Sesuai dengan namanya yaitu scanner drum, jenis scanner ini merupakan jenis scanner yang memiliki bentuk yang mirip seperti drum atau tabung. Scanner jenis ini pada dasarnya adalah jenis scanner yang bisa dikatakan sebagai scanner yang luar biasa, terutama jika dilihat dari segi resolusi gambar yang dapat dihasilkan oleh scanner drum ini. Scanner drum seringkali dikatakan sebagai scanner yang sanggup untuk menghasilkan gambar dan juga hasil scan yang resolusinya mencapai 24.000 ppi atau pixel per inch. Yang mana ini menunjukkan bahwa kualitas gambar yang dihasilkan melalui media scanner drum ini sangatlah luar biasa jika dilihat dari detail yang dihasilkan.
       Kelebihan
  • Mampu melakukan proses scanning pada dokumen dan juga objek datar atau kertas yang besar.
·         Minim getaran, sehingga hasil scan tidak akan mengalami distorsi dan getaran.
·         Sangat pas untuk memperoleh hasil gambar yang maksimal dari sebuah dokumen.
·         Berguna untuk melakukan scan terhadap dokumen kuno yang rapuh.
Kekurangan
  • Bentuk fisik dari alat scanner yang sangat besar, membuat alat ini menjadi sangat tidak praktis untuk penggunaan sehari–hari.
·         Harga alat scanner yang luar biasa mahal dan sulit pula untuk memperoleh drum scanner.
·         Keterbatasan dari obejk yang bisa dipinda atau discan.

7.   Portable scanner
Tipe scanner ini juga belakangan marak dipergunakan, terutama oleh mereka yang memiliki mobilitas tinggi. Scanner portable ini disokong oleh penggunaan baterai serta kartu memori. Ketika pengguna melakukan pemindaian, konten hasil pemindaian langsung disimpan di dalamnya. Begitu sampai di rumah atau kantor, pengguna cukup mentransfernya ke komputer. Soal kualitas, scanner portable tak kalah bagusnya dengan jenis scanner yang lain.
 8.      Film Scanner



Jenis scanner yang selanjutnya adalah film scanner. Mungkin saat ini penggunaan teknologi film negative untuk menyimpan foto dan juga video sudah sangat jarang digunakan. Meskipun begitu, mungkin kita menginginkan kenangan lama yang masih berada dalam bentuk film negative untuk disimpan di dalam komputer dan kita cetak sewaktu waktu dengan menggunakan printer kita. Nah, film scanner ini merupakan jawaban yang sangat tepat. Film scanner menggunakan teknolog yang sama seperti flatbed Scanner, yaitu CCD sebagai mata yang melakukan pemindaian, namun dikhususkan untuk objek yang bentuknya adalah film negatif.
Meskipun alat ini merupakan alat yang sangat berguna untuk kepentingan pribadi, namun demikian harga beli dari film scanner ini tergolong mahal, dan juga mungkin sedikit sulit untuk diperoleh. Berbeda dengan flatbed scanner yang bisa kita temui dengan mudah dimana saja. Selain itu, film scanner juga memiliki fungsi yang terbatas, yaitu hanya mampu melakukan proses scanning pada bentuk film negative saja dan bukan jenis dokumen lainnya. Jadi, Film Scanner ini sanggup untuk mengkonversi dan juga merubah objek yang tersimpan di dalam film negative menjadi bentuk digital dan kita simpan di dalam komputer kita.



D. Fungsi Scanner
Keberadaan scanner tidak terlepas dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia, terutama mereka yang banyak berhubungan dengan dokumen dan berkas. Berikut adalah fungsi dasar scanner:
  1. Menyalin berkas.
Fungsi awal scanner adalah untuk menyalin berkas penting yang eksistensinya terancam oleh hal-hal yang menyerang kondisi fisik berkas tersebut.
  1. Pendokumentasian.
Sebagian pengguna memilih scanner saat hendak mendokumentasikan atau menyimpan berkas yang dinilai penting.
  1. Pengelolaan berkas.
Ketika berhubungan dengan berkas fisik, maka risiko terkecil yang muncul adalah waktu yang terbuang karena pengelolaan yang susah. Dengan scanner, setiap berkas dapat dikelola dan dikategorisasikan dengan mudah. Ketika berkas dibutuhkan, versi digital telah siap untuk diambil kapan saja.
  1. Pengamanan berkas.
Berkas konvensional memiliki ancaman fisik yang siap menyerang kapan saja. Dengan adanya scanner, maka berkas lebih aman karena versi digital dapat menjadi jaminan eksistensi dari versi asli.


Salah satu fungsi scanner adalah menyalin berkas ke bentuk digital agar dapat disimpan / diakses di PC




E. Cara Kerja Scanner
Scanner beroperasi dengan menyinari dokumen yang hendak dibuat versi digitalnya dan kemudian mengarahkan sinar yang terpantul ke elemen fotosensitif yang ada di scanner itu sendiri.  Pada kebanyakan scanner, medium yang bertindak sebagai sensor dikenal dengan nama Charged Coupled Device (CCD). Selama proses pemindaian ini, photosites yang sensitif terhadap cahaya bergerak di sepanjang CCD dan mengubah level kecerahan cahaya menjadi sinyal-sinyal elektronik yang kemudian diubah menjadi tampilan digital. Jadi, berkas atau dokumen yang di-inputkan melalui scanner dapat diakses, dibaca maupun disimpan di komputer maupun laptop

http://www.martinrecords.com/wp-content/uploads/2018/02/Cara-Kerja-Dari-Scanner-300x291.gif
Cara Kerja Dari Scanner


Berikut ini adalah cara kerja yang dilakukan oleh scanner :
·         Gambar yang akan dipindai itu diletakan berada di atas permukaan kaca pemindai.
·         Sebelum gambar dilakukan pemindaian, komputer akan melakukan penentuan seberapa jauh motor stepper yang membawa lampu, jaraknya sudah ditentukan oleh panjang gambar dan posisi gambar di kaca pemindai. Ketika scanhead sedang melakukan pergerakan scan menangkap cahaya yang dicerminkan pada area yang dipindai dengan memiliki ketelitian sekitar 1/90.000 inci.
·         Lampu mulai menyala dan motor stepper akan melakukan perputara untuk menggerakan lampu sampai tepat berada diatas objek.
·         Cahaya lampu yang dipancarkan pada gambar akan segera dipantulkan pada bagian wilayah yang kosong atau memiliki warna putih tentunya akan memantulkan lebih bvanyak cahaya ketika dibandingkan daerah yang tampak gelap atau memiliki warna. Kemudian pantulan yang telah dihasilkan akan diteruskan oleh beberapa cermin menuju lensa scanner.
·         Pada pantulan cahaya tersebut akan bergerak menuju sensor CCD.
·         Sensor CCD akan melakukan pengukuran intensitas cahaya dan panjang gelombang yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi tegangan listrik analog.
·         Tegangan analog tersebut akan berubah menjadi nilai digital karena adanya alat pengubah ADC (Analog to Digital).
·         Sinyal digital yang berasal dari Sensor CCD akan dikirim ke logic board dan dikirimkan kembali pada komputer dalam bentuk data digital yang telah menunjukan warna pada titik-titik gambar yang dipantulkan.

Beberapa contoh video tentang scanner : 






 

Demikianlah penjelasan mengenai scanner, mulai dari pengertian, sejarah, jenis, fungsi, sampai bagaimana cara kerjanya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi   semua yang membaca artikel ini.

3 komentar:

  1. Jadi tahu sekarang....sejarahnya..

    Hebat ibu.....cocok jg jd guru sejarah....hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe... bisa aja pa Khairul... tapi bagus juga idenya pa.. klo ada kesempatan sy nyoba deh jadi guru sejarah... 😂😂😂😉😉😉😊😊😊

      Hapus
  2. saya juga sekalian menambah wawasan pa...

    BalasHapus