dan Cara
Kerjanya
Zaman modern ditandai oleh upaya digitalisasi segala
sesuatu yang ada di sekitar kita. Ada berbagai dalih yang digelontorkan untuk
membudayakan kehidupan digital dan berkas digital. Di antara yang paling santer
adalah kepraktisan dan lebih mudahnya pengelolaan berkas digital ketimbang
berkas ‘analog’. Hal ini, tentu saja, menarik perhatian para pelaku usaha,
birokrat, mereka yang memiliki mobilitas tinggi, maupun kaum profesional. Di
antara berbagai tawaran dunia digital yang beraneka ragam, scanner berhasil memenangkan
hati berbagai kalangan lewat kepraktisan serta kemudahan pengawasan dan
pengelolaan berkas.
Pada
tataran tertentu, kehadiran scanner berhasil menyisihkan pemain lama di bidang
serupa, yakni teknologi mesin foto kopi yang pertama kali diperkenalkan
oleh Xerox di tahun 1959. Walaupun keduanya memiliki
fungsi dasar sama, yakni sebagai pengganda, mesin foto kopi memiliki ukuran
besar dan menghasilkan keluaran berupa kertas yang ukurannya tak bisa
dimanipulasi. Sementara itu, scanner merambah dunia digital dengan keluaran
berupa berkas digital yang dapat diatur sedemikian rupa tampilannya sesuai
dengan yang dikehendaki pengguna.
Melihat
dari fungsinya yang mirip, akankah keberadaan scanner menggantikan mesin foto
kopi? Belum tentu. Keduanya memiliki fans dengan kebutuhan tersendiri yang unik
dan spesifik. Hanya saja, tak bisa dipungkiri bahwa ada kecenderungan untuk
mengadopsi teknologi digital dan
menggantikan teknologi pengganda analog semacam foto kopi. Inisiatif semacam
ini biasanya diwujudkan dengan menggabungkan atau mengintegrasikan mesin foto
kopi digital modern dengan scanner dan printer laser. Perkembangan teknologi
menjadikan integrasi tersebut kian menakjubkan, yang diwujudkan oleh adanya
scanner berkecepatan tinggi atau mengirimkan berkas lewat e-mail.
A.
Pengertian scanner
Scanner
adalah sebuah alat pemindai salah satu perangkat input pada komputer, merupakan
suatu alat yang berfungsi untuk menduplikat objek layaknya seperti mesin
fotokopy ke dalam bentuk digital. Scanner
merupakan peralatan elektronik yang memiliki fungsi dasar sebagai pengganda
berkas penggunanya untuk kemudian dikonversi dan disimpan dalam bentuk digital.
Sebagaimana arti kata kerja aslinya, yakni ‘to scan’ yang
artinya memindai, alat ini bekerja dengan cara memindai setiap bagian lembaran
yang menjadi inputnya hingga tidak ada bagian yang tersisa.
‘Bahan
baku’ yang diolah oleh scanner merupakan lembaran berkas tipis kasat mata.
Setelah lembaran tersebut dipindai, maka keluaran yang diperoleh memiliki
bentuk berupa berkas visual berbentuk digital yang ukuran maupun kualitasnya
dapat diubah guna mencapai kualitas yang diinginkan oleh penggunanya. Material
berbentuk lembaran yang menjadi input sebuah scanner dapat mengambil bentuk
gambar cetak, poster, majalah atau lembaran majalah, koran dan atau bahan-bahan
yang bisa diedit dan ditampilkan di layar monitor komputer.
Sebagian besar masyarakat mungkin masih ada yang belum mengetahui bagaimana awal mula mengenai perkembangan scanner ini. Scanner pertama kali ditemukan oleh Robert S. Ledley yang merupakan seorang pria yang lahir di Newyork, Amerika Serikat pada tahun 1926. Lalu pada tahun 1943 lahirlah CT Scanner yang mampu memindai seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mesin temuannya itu di namakan Automatic Computerized Transverse Axial (ACTA).
Asal mula sejarah
perkembangan mengenai peripheral scanner ini mulai berawal pada tahun 1975,
yaitu disaat Ray Kurzweil bersama dengan timnya menciptakan Kurzweil Reading
Machine beserta software Omni-Font OCR (Optical Character Recognation)
Technology. Software yang dimaksudkan ini berfungsi untuk mengenali teks yang
ada dalam objek yang discan dan kemudian menerjemahkannya menjadi data dalam
bentuk teks. Dari awal perkembangan itulah teknologi scanner berawal dan
akhirnya terus berkembang sampai saat ini dengan teknologi yang semakin lama
semakin maju. Kini scanner sudah dapat digunakan untuk menscan objek tiga
dimensi dan film negatif.
Bentuk dan ukuran
scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga
yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru
diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc. Scanner berukuran pena
tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian
mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC). Scanner berukuran pena tersebut
dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran panjang enam inci dan beratnya
sekitar tiga ons. Scanner tersebut dapat melakukan pekerjaannya secara acak
lebih cepat dari scanner yang berbentuk datar. Data yang telah diambil dengan
scanner itu, bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi komputer yang
mengenali teks ASCII.
Pada saat ini, scanner
sudah semakin berkembang dengan pesat. Banyak sekali scanner yang beredar di
dunia dengan berbagai merk, diantaranya scanner keluaran dari Canon, Hewlett
Packard ( HP ), EPSON, UMAX , Panasonic, Samsung, Fujitsu, Lexmark dan masih
banyak lagi brand scanner yang lainnya yang semakin berkembang dengan pesat
seiring penemuan baru teknologi scanner.
Penemuan scanner
sangat terkait dengan perkembangan teknologi photography, fotokopi dan optical
machine. Penemu scanner adalah Robert S. Ledley lahir di Newyork, Amerika
Serikat pada tahun 1926. Hingga akhirnya pada tahun 1943 lahirlah CT Scanner
yang mampu memindai seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mesin
temuannya itu di namakan Automatic Computerized Transverse Axial (ACTA).
Demikian sejarah singkat penemuan scanner dan perkembangan scanner dari awal
penemuannya sampai sekarang scanner baru dengan teknologi berbeda dan canngih
telah ditemukan dan dikembangkan di dunia oleh berbagai Company seperti yang telah
dikemukakan di atas.
C.
Jenis-jenis
Scanner
Perkembangan teknologi berhasil mengubah wajah asli
scanner sehingga melahirkan sejumlah keluaran di luar bentuk flatbed scanner. Sampai saat
ini scanner memiliki beberapa jenis dan berikut ini adalah jenis-jenis dari
scanner yang beredai di masyarakat, diantaranya :
1. Flatbed scanner yaitu merupakan scanner yang memiliki bentuk
seukuran dengan kertas folio, sehingga scanner ini seperti mesin fotocopy
tetapi dengan ukuran yang kecil.
Flatbed
scanner
Flatbed scanner merupakan
bentuk scanner yang paling umum ditemui sekaligus yang paling awal, dan kerap
ditemui di rumahan atau perkantoran. Bentuknya kompak, dan terbagi menjadi dua
bagian yang bisa saling mengatup. Bagian dasar adalah tempat dimana lembaran
ditempatkan, sementara bagian atas dipergunakan untuk menutup saat proses
pemindaian berlangsung. Tipe ini termasuk kuno dan tidak praktis, dalam artian
hanya bisa digunakan untuk memindai satu berkas sekali jalan. Pada pemindai gambar Flatbed, kertas diletakkan di atas kaca
pemindai, kemudian lampu dan sensor pemindai akan bergerak menyusuri kertas
tersebut untuk memperoleh gambarnya.
Scanner ini
disebut sebagai scanner flatbed karena merupakan scanner yang bentuknya rata dan juga
datar, seperti tempat tidur. Ini merupakan jenis scanner konvensional yang umum
dan banyak ditemui di dalam dunia perkantoran dan juga dunia scanning dokumen.
Merupakan jenis scanner yang paling banyak digunakan dan juga dimanfaatkan,
karena memiliki ukuran yang kecil dan juga kompak, serta kompatibel dengan
beberapa ukuran kertas standar, seperti legal dan juga letter, hingga kertas
A3. Flatbed Scanner ini menggunakan teknologi CCD atau Charge Coupled Device
sebagai mata yang dapat melakukan pemindaian terhadap dokumen yang ditempatkan di dalamnya.
Kelebihan
· Harga relative lebih murah dibandingkan scanner lainnya.
· Kompatibel dengan berbagai sistem operasi komputer.
· Dapat menscan dan memindai jenis kertas apa saja yang memiliki
ukuran pasti.
· Hemat listrik dan juga daya.
· Hasil resolusi dari objek yang cukup baik.
Kekurangan
· Hanya dapat melakukan scan pada satu sisi objek saja.
· Sangat tidak efektif dalam melakukan pemindaian dari banyak
objek.
2.
PSC
atau Print Scan Copy yaitu merupakan
suatu perangkat yang memiliki multifungsi diantaranya dapat digunakan sebagai
scanner, dapat juga digunakan sebagai printer serta bisa digunakan untuk mesin
fotocopy.
PSC
scanner
3. Handy
scanner (handandheld) yaitu merupakan
scanner yang bentuknya postcard, yang biasa kita temui pada supermarket ataupun
minimarket. Sebab dapat digunakan pada mesin kasir untuk membaca harga
barang-barang yang terdapat pada barcode barang tersebut.
Jenis scanner ini
membutuhkan keterampilan yang lebih mahir dari penggunanya. Pengguna dengan
tangannya akan menggerakan scanner ini di atas gambar yang akan dibacanya.
Pemakaian scanner ini sangat sulit Karena butuh kesabaran dalam menggerakan
tangan kita soalnya apabila terlalu cepat gambar bisa kabur dan rusak.
Perbedaan pada setiap scanner dari berbagai bentuk merk terletak pada
pemakaian teknologi dan resolusinya.biasanya pemakaian teknologi menggunakan
tombol-tombol digital dan teknik pencahayaan.
Scanner tangan atau hand scanner ini cukup mudah dan sangat
praktis untuk digunakan, dan juga memiliki harga yang cukup murah dan juga
terjangkau. Selain hand scanner, ada juga inovasi dan juga pegnembangan lainnya
dari hand scanner, yaitu 3d Scanner. Sesuai dengan namanya, 3d Scanner
merupakan bentuk scanner yang mampu melakukan pemindaian pada objek yang
bentuknya 3D. Scanner 3D mampu memindai seluruh sisi dari sebuah objek real dan
memasukkannya ke dalam komputer tanpa ada masalah sama sekali. Selain itu, scanner
3D juga dapat memindai kode tulisan dan juga objek lainnya tanpa harus
menyentunya. Scanner 3D ini populer pada film–film detektif dan juga film fiksi
sebagai peralatan yang sangat canggih. Meskipun demikian, alat ini secara real
memiliki harga beli yang cukup tinggi sehingga hanya dimiliki oleh orang–orang
tertentu saja.
4. Roller Scanner
Roller Scanner merupakan jenis scanner yang
fungsinya sama seperti flatbed scanner, yaitu untuk melakukan pemindaian pada
sebuah dokumen atau gambar yang secara fisik berbentuk lembaran atau objek yang
mudah untuk dipindai. Perbedaan utama antara roller scanner dan juga scanner
flatbed adalah dari metode yang digunakan. Apabila flatbed menggunakan
teknologi CCD yang menjadi “mata” yang bergerak – gerak dalam memindai isi
dokumen, maka roller scanner tidak mnggerakkan matanya, melainkan dokumennya
yang digerakkan. Cara kerjanya sama seperti printer, dimana dokumen atau kertas
diletakkan pada ujung satunya, kemudian kertas tersebut akan masuk ke dalam
mesin scanner, lalu keluar pada ujung satunya lagi.
Roller Scanner ini sendiri terbagi lagi
menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu :
·
ADF Scanner (Automatic Document Feeder)
ADF
Scanner (Automatic Document Feeder) merupakan scanner jenis
roller yang ditujukan untuk penggunaan dokumen dalam jumlah yang banyak.
Scanner ini memiliki wadah tersendiri untuk menyimpan dokumen yang akan di
scan, lalu secara otomatis kesemua dokumen tersebut akan ditarik masuk ke dalam
mesin Roller Scanner secara bertahap satu per satu. Sangat efektif untuk
digunakan di dalam kantor yang sangat sibuk, terutama bagian administrasi, yang
harus sering mendokumentasikan dokumen ke dalam bentuk – bentuk digital.
·
Sheet-fed scanner
Scanner tipe ini harganya lumayan mahal,
dan kinerjanya mirip dengan tipe flatbed. Bedanya, lembaran umpan dimasukkan ke
dalam scanner dan bergerak di sepanjang proses pemindaian. Jenis ini kurang
cocok untuk buku. Pasnya hanya untuk penggunaan lembaran tunggal saja. Meski
demikian, scanner tipe ini juga kerap ditemui di rumah maupun perkantoran.
Sama seperti Scanner DF, namun demikian
scanner sheet feed ini tidak memilki wadah penyimpanan dokumen. Hal ini membuat
scanner sheet feed ini dapat digunakan dengan cara memasukkan kertas atau
dokumennya satu per satu. Populer dengan nama Scanner Mobile atau scanner
Portable, Scanner Sheet Feed ini sangat praktis dan sangat mudah untuk
dibawa–bawa. Selain itu, scanner sheet feed ini juga dapat digunakan hanya
dengan menggunakan USB port pada komputer kita saja, sehingga tentu saja akan
sangat mempermudah kita dalam melakukan proses pemindaian dimanapun dan juga
kapanpun. Walaupun demikian, scanner sheet feed ini juga memiliki kekurangan,
yaitu memiliki harga yang masih cukup mahal, adanya spare part tertentu yang
harus diganti setelah beberapa kali penggunaan, serta scanner sheet feed ini
juga sangat terbatas dalam hal ukuran dokumen yang akan dipindai.
5. Integrated scanner
Jenis ini lumayan marak penggunaannya belakangan ini
karena disinyalir mampu menghasilkan output dengan kualitas yang diharapkan.
6.
Drum scanner
Tipe scanner semacam ini banyak digunakan untuk menangkap
gambar dan memproduksinya kembali dengan tingkat resolusi tinggi. Hasil
maksimal semacam itu membuat hanya sedikit produsen scanner jenis ini. Mereka
yang memproduksinya berpendapat bahwa ini merupakan pengembangan lebih lanjut
dari tipe flatbed.
Jenis Scanner yang akan dijelaskan pertama
adalah scanner drum. Sesuai dengan namanya yaitu scanner drum, jenis scanner
ini merupakan jenis scanner yang memiliki bentuk yang mirip seperti drum atau
tabung. Scanner jenis ini pada dasarnya adalah jenis scanner yang bisa
dikatakan sebagai scanner yang luar biasa, terutama jika dilihat dari segi
resolusi gambar yang dapat dihasilkan oleh scanner drum ini. Scanner drum
seringkali dikatakan sebagai scanner yang sanggup untuk menghasilkan gambar dan
juga hasil scan yang resolusinya mencapai 24.000 ppi atau pixel per inch. Yang
mana ini menunjukkan bahwa kualitas gambar yang dihasilkan melalui media
scanner drum ini sangatlah luar biasa jika dilihat dari detail yang dihasilkan.
Kelebihan
- Mampu melakukan proses scanning
pada dokumen dan juga objek datar atau kertas yang besar.
·
Minim getaran, sehingga
hasil scan tidak akan mengalami distorsi dan getaran.
·
Sangat pas untuk memperoleh
hasil gambar yang maksimal dari sebuah dokumen.
·
Berguna untuk melakukan scan
terhadap dokumen kuno yang rapuh.
Kekurangan
- Bentuk fisik dari alat scanner
yang sangat besar, membuat alat ini menjadi sangat tidak praktis untuk
penggunaan sehari–hari.
·
Harga alat scanner yang luar
biasa mahal dan sulit pula untuk memperoleh drum scanner.
·
Keterbatasan dari obejk yang
bisa dipinda atau discan.
7. Portable scanner
Tipe scanner ini juga belakangan marak dipergunakan,
terutama oleh mereka yang memiliki mobilitas tinggi. Scanner portable ini
disokong oleh penggunaan baterai serta kartu memori. Ketika pengguna melakukan
pemindaian, konten hasil pemindaian langsung disimpan di dalamnya. Begitu
sampai di rumah atau kantor, pengguna cukup mentransfernya ke komputer. Soal kualitas, scanner portable tak kalah bagusnya dengan
jenis scanner yang lain.
8. Film Scanner
Jenis scanner yang
selanjutnya adalah film scanner. Mungkin saat ini penggunaan teknologi film
negative untuk menyimpan foto dan juga video sudah sangat jarang digunakan.
Meskipun begitu, mungkin kita menginginkan kenangan lama yang masih berada
dalam bentuk film negative untuk disimpan di dalam komputer dan kita cetak sewaktu
waktu dengan menggunakan printer kita. Nah, film scanner ini merupakan jawaban
yang sangat tepat. Film scanner menggunakan teknolog yang sama seperti flatbed
Scanner, yaitu CCD sebagai mata yang melakukan pemindaian, namun dikhususkan
untuk objek yang bentuknya adalah film negatif.
Meskipun alat ini
merupakan alat yang sangat berguna untuk kepentingan pribadi, namun demikian
harga beli dari film scanner ini tergolong mahal, dan juga mungkin sedikit
sulit untuk diperoleh. Berbeda dengan flatbed scanner yang bisa kita temui
dengan mudah dimana saja. Selain itu, film scanner juga memiliki fungsi yang
terbatas, yaitu hanya mampu melakukan proses scanning pada bentuk film negative
saja dan bukan jenis dokumen lainnya. Jadi, Film Scanner ini sanggup untuk mengkonversi
dan juga merubah objek yang tersimpan di dalam film negative menjadi bentuk
digital dan kita simpan di dalam komputer kita.
D. Fungsi Scanner
Keberadaan scanner tidak terlepas dari upaya
pemenuhan kebutuhan manusia, terutama mereka yang banyak berhubungan dengan
dokumen dan berkas. Berikut adalah fungsi dasar scanner:
- Menyalin berkas.
Fungsi awal scanner adalah
untuk menyalin berkas penting yang eksistensinya terancam oleh hal-hal yang
menyerang kondisi fisik berkas tersebut.
- Pendokumentasian.
Sebagian pengguna memilih
scanner saat hendak mendokumentasikan atau menyimpan berkas yang dinilai
penting.
- Pengelolaan berkas.
Ketika berhubungan dengan
berkas fisik, maka risiko terkecil yang muncul adalah waktu yang terbuang
karena pengelolaan yang susah. Dengan scanner, setiap berkas dapat dikelola dan
dikategorisasikan dengan mudah. Ketika berkas dibutuhkan, versi digital telah
siap untuk diambil kapan saja.
- Pengamanan berkas.
Berkas konvensional memiliki
ancaman fisik yang siap menyerang kapan saja. Dengan adanya scanner, maka
berkas lebih aman karena versi digital dapat menjadi jaminan eksistensi dari
versi asli.
Salah satu
fungsi scanner adalah menyalin berkas ke bentuk digital agar dapat disimpan /
diakses di PC
E. Cara
Kerja Scanner
Scanner beroperasi
dengan menyinari dokumen yang hendak dibuat versi digitalnya dan kemudian
mengarahkan sinar yang terpantul ke elemen fotosensitif yang ada di scanner itu
sendiri. Pada kebanyakan scanner, medium yang bertindak sebagai sensor
dikenal dengan nama Charged Coupled Device (CCD).
Selama proses pemindaian ini, photosites yang
sensitif terhadap cahaya bergerak di sepanjang CCD dan mengubah level kecerahan
cahaya menjadi sinyal-sinyal elektronik yang kemudian diubah menjadi tampilan
digital. Jadi, berkas atau dokumen yang di-inputkan melalui scanner dapat
diakses, dibaca maupun disimpan di komputer maupun laptop
Cara
Kerja Dari Scanner
Berikut ini adalah cara kerja yang dilakukan
oleh scanner :
·
Gambar yang akan dipindai itu
diletakan berada di atas permukaan kaca pemindai.
·
Sebelum gambar dilakukan
pemindaian, komputer akan melakukan penentuan seberapa jauh motor stepper yang
membawa lampu, jaraknya sudah ditentukan oleh panjang gambar dan posisi gambar
di kaca pemindai. Ketika scanhead sedang melakukan pergerakan scan menangkap
cahaya yang dicerminkan pada area yang dipindai dengan memiliki ketelitian
sekitar 1/90.000 inci.
·
Lampu mulai menyala dan
motor stepper akan melakukan perputara untuk menggerakan lampu sampai tepat berada
diatas objek.
·
Cahaya lampu yang
dipancarkan pada gambar akan segera dipantulkan pada bagian wilayah yang kosong
atau memiliki warna putih tentunya akan memantulkan lebih bvanyak cahaya ketika
dibandingkan daerah yang tampak gelap atau memiliki warna. Kemudian pantulan
yang telah dihasilkan akan diteruskan oleh beberapa cermin menuju lensa
scanner.
·
Pada pantulan cahaya
tersebut akan bergerak menuju sensor CCD.
·
Sensor CCD akan melakukan
pengukuran intensitas cahaya dan panjang gelombang yang dipantulkan dan
mengubahnya menjadi tegangan listrik analog.
·
Tegangan analog tersebut
akan berubah menjadi nilai digital karena adanya alat pengubah ADC (Analog to
Digital).
·
Sinyal digital yang berasal
dari Sensor CCD akan dikirim ke logic board dan dikirimkan kembali pada
komputer dalam bentuk data digital yang telah menunjukan warna pada titik-titik
gambar yang dipantulkan.
Beberapa contoh video tentang scanner :
Demikianlah penjelasan
mengenai scanner, mulai dari pengertian, sejarah, jenis, fungsi, sampai
bagaimana cara kerjanya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan bagi semua yang membaca artikel ini.
Jadi tahu sekarang....sejarahnya..
BalasHapusHebat ibu.....cocok jg jd guru sejarah....hehehe
hehe... bisa aja pa Khairul... tapi bagus juga idenya pa.. klo ada kesempatan sy nyoba deh jadi guru sejarah... 😂😂😂😉😉😉😊😊😊
Hapussaya juga sekalian menambah wawasan pa...
BalasHapus